Selasa, 02 Agustus 2011

BAEK SEUNG JO'S DIARY 5-part 1








Oh Ha Ni benar-benar berani!
Masuk ke dalam kamar anak lelaki usia 19 th yang berdarah panas!

Sistem Baek Seung Jo jenius menggoda Oh Ha Ni yang bodoh dimulai!!
Hahahahaha!!!

Mengapa aku selalu terdorong untuk menggodanya
setiap kali aku melihatnya?
Akhir-akhir ini aku mulai berpikir dia benar2 menarik!
"Tidak ada orang dewasa di rumah, bagaimana ini?!"
Seolah-olah benar2 terjadi sesuatu, aku bicara dengan suara yang berat.
Anak ini yang tidak tahu apa-apa,
dia pasti sangat syok.

Mendengar debaran jantungnya dari dalam dada seperti bunyi drum,
thump! thump!
Tapi, sebenarnya aku yang memulai ini untuk menggodanya,
mengapa jantungku juga berdebar begitu kencang?
Tangan yang kutangkap,
milik siapa ini, mengapa terasa panas sekali.
Seperti itu!

Saat aku menggendongmu di punggungku ketika kau mabuk,
suara debaran jantung yang datang dari belakangku,
ini kali pertama dalam hidupku aku merasakan tubuh seorang wanita.
Semua sentuhan lembut itu, aku tidak bisa apa-apa kecuali mengatakan
semua kata-kata keras untuk mengurangi perasaan tidak enak ini.

"Kau benar2 penuh taktik, apa lagi yang kau inginkan di masa mendatang?"

Sama seperti saat kita pergi ke pantai,
ketika aku mengomentari kalau kau terlihat seperti anak SD,
bahumu diterpa sinar matahari,
lengan pucatmu dan kakimu yang bersinar.
Tapi, aku tidak tahu kalau gurauan kecil itu
seperti ini adalah serius bagimu.

Akhir-akhir ini,
merasa sangat bingung seperti bukan aku lagi.


 





"Disini, akan mulai berdebar kalau kau menemukan sesuatu yang kau sukai!"
"Bahkan sampai sekarang, jika ayahku mencium aroma mie basah,
jantungnya juga akan mulai berdebar!"

Kata-kata Ha Ni menyerangku badai kilat. Apa yang sebenarnya aku sukai?

Apa ada sesuatu yang membuat jantungku berdebar seperti ini sebelumnya?
Sepertinya sampai sekarang,
tidak ada sesuatu yang membuatku tertarik atau benar-benar kusukai.

Selalu lebih mudah buatku untuk belajar daripada orang lain,
selalu bisa menguasai taktik olah raga dengan amat cepat,
jadi aku bisa mempelajari segalanya dengan sangat cepat,
jadi tidak ada yang susah bagiku.

Karena keluargaku, aku bisa mendapat segala yang aku inginkan dengan mudah.
Ini untuk pertama kalinya aku memikirkan sesuatu seperti ini.
Aku benar2 iri dengan anak ini yang mencoba masuk ke Universitas untuk
menemukan hal-hal yang ingin ia lakukan.

Untuk aku, yang tumbuh besar tanpa impian,
Aku kecewa dengan diriku sendiri.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar