Senin, 16 Januari 2012

Son of The Sun- the Journey of SHINee in Barcelona, part 2. IND-TRANS


annyeonghaseyoo...:p
aku datang lagi nih, siapa yang udah nunggu kedatanganku...
hayoo..
*peddehbangetlw=="
oke, malam ini, kenapa malam?, soalnya waktu aku ngepost ini, itu tuh malem-malem, jadi..*curcoll..

oke.oke...
kemaren kan aku lg jalan-jalan di fanpagenya onew, kenapa onew??, karena sekarang aku lagi suka ma leader SHINee yang rendah hati, baek, unyu-unyu dan yang terpenting gara-gara sangtae*nya itu..kekeke*curcollagi..

 - onew sangtae=  bisa dibilang 'Onew Condition'arti tepat ga tau apa, tapi maksudnya tuh,,jadi onew oppa tuh kan orangnya humoris, dia seneng bikin orang-orang disekitarnya ketawa, usahanya berhasil, berhasil banget, lucuu banget,,tapi di mata anak-anak SHINee ga lucu sama sekali, jadi intinya. bagi member SHINee itu tuh garing, padahal bagi kita, itu lucu, asli lucuu!!
kalo udah kayak gitu, biasanya setelah oppa nyangtae (??), dia bisa ketawa ngakak gitu, tapi setelah liat membernya yang diem n ga ada reaksi sama sekali, dia langsung pasang tampang MTE gitu..hhhaa, malu kali ya??
oppa-oppa kasian banget sii..:D

mmm..siapa yang tahu buku Son of The Sun??, pasti pada tahu deh..
buku karangan anak-anak SHINee itu..aku lupa siapa aja yg ngarang dan settingnya dimana, mianhae ya..soalnya aku belum nemu tuh buku di toko-toko buku terdekat,apa emang ga dijual di Indonesia??
ahh, moreugeosseo..
pengen banget deh beli tu buku..>o<
siapa yang mo beliinn..u,u *ngarepp

udah-udah, pokoknya waktu kemaren mampir ke OFMI, ada ini, translate Son of The Sun ke Indo, ternyata bagus, yaudah kushare dehh..
baca yookk!!!

happy reading!!!
taeminnie oppa, key oppa ma onew oppa lagi barcelona..:)

Semuanya sudah tidur, hanya aku sendiri yang masih terjaga

Barcelona kota yang sangat menarik. sangat dinamis, menarik, dan penuh variasi. Jadi tidak akan ada waktu untuk merasa bosan disini.

Aku rasa, pasti akan menyenangkan jika aku membawa orang yang kusukai atau seseorang yang aku nikahi nanti, untuk melakukan bulan madu di Barcelona. Lalu beberapa tahun kemudian membawa keluargaku kesini lagi. pasti akan menyenangkan

Sepertinya itu akan sangat menyenagkan. Aku terus berpikir tentang melihat orang-orang yang duduk di kafe kecil yang terletak disebelah gereja dengan kesan lembut selama satu jam, daripada ketika mengunjungi toko-toko kecil atau tempat-tempat yang lain yang berada di gang.

Waktu terus berjalan, Barcelona muncul dalam pikiranku. "Ah, Aku menghabiskan waktuku dengan bahagia, mendengarkan lonceng gereja di kota ini." Sepertinya itulah nanti yang akan aku ingat.

Hatiku dibuat berdebar-debar ketika kota ini belum bangun (masih subuh-subuh, orang-orang pada belum melakukan aktifitas) dan masih terasa begitu sunyi dan tenang, suara lonceng yang berdentang perlahan-lahan terdengar di sepanjang pinggir jalan. Suara yang bisa membuat semua kekhawatiran dan masalah-masalah menghilang.

Di tempat seperti ini, pasti akan terasa lebih baik jika kita bisa bersama seseorang yang bisa diajak berbicara sambil menunggu kopi yang ingin kita minum menjadi sedikit lebih hangat (gak terlalu panas), pasti akan lebih baik lagi jika orang tersebut adalah orang yang dekat dengan kita, seseorang yang bisa memahami hati kita, walau mungkin yang dipahaminya hanya sebagian kecilnya saja.

Aku tidak keberatan sekalipun tidak harus seperti itu. Pemandangan matahari yang terbenam yang kami lihat dari sini, cahayanya, suaranya, baunya, membuat perasaan sangat menyenangkan, perasaan yang diberikan oleh atmosfer dari tempat yang asing.

Aku rasa aku akan merasa bahagia jika aku melewati moment ini bersama orang lain.. atau sendirian sekalipun aku tidak akan keberatan melewati moment seperti ini.

Alasan pertamaku mengapa aku ingin mengingat kembali suasana redup di Barcelona, satu-satunya waktu luang yang kunikmati disana, adalah "Siesta"* (nanti OMO jelasin di bawah, apa itu Siesta)

Rasanya seperti seluruh isi kota telah dipinjam (?_? entah apa maksudnya Onew, mungkin krn saking sepinya), waktu ketika aku menjejakkan kakiku di jalanan yang tua perlahan-lahan, waktu ketika aku menikmati menyeruput kopi sambil mendengarkan dentang lonceng gereja. Waktu ketika aku menutup mulutku, membisu, dan membiarkan hati kami terbuka

Menurutku sangat buruk ketika moment ini perlahan-lahan 'diabadikan'. Akan terasa nyaman dengan lebih mudah jika kita mengabadikannya dengan menuliskannya dibandingkan dengan mengambil gambar (foto-foto) seperti yang dilakukan oleh Key. Terkadang, aku merasa kalau aku lebih seperti orang dengan tipe analog dibandingkan tipe digital.

"aku menulis ini" ekspresinya akan terasa lebih bombastik dalam memdeskripsikannya jika menuliskan memo dengan cara seperti ini
"aku merekamnya" ekspresinya akan terasa biasa saja jika melakukan hal ini (balik lagi ke yang Onew bilang kalau dia itu lebih suka mengabadikan sesuatu dengan cara ditulis jika dibandingkan dengan dipoto atau direkam)

Aku membawa catatan kecilku ketika aku akan bekerja, dan selalu menuangkan apa yang kupikirkan di dalam catatan ini ketika aku mempunyai waktu. Belakangan ini, aku merasa diuntungkan dengan aplikasi memo di handphoneku. Dibandingkan dengan mengabadikan segala sesuatu dengan mengambil foto, aku ternyata lebih banyak mengabadikannya dengan membuat catatan-catatan di handphoneku

Sejak aku kecil sampai sekarang, aku terbiasa menulis diary, akan tetapi aku sama sekali tidak ingin melihat diary yang sudah aku tulis ketika aku masih kecil, walaupun aku penasaran, aku sama sekali tidak ingin membukanya dan membacanya, karena aku pasti akan merasa malu

Apakah aku akan merasa malu mengingat kembali hal-hal yang hanya aku saja yang tahu?

tetap saja, aku hanya sekedar ingin menyimpan hal-hal tersebut

Sebaliknya, ketika masih SD, teman-temanku terkadang membaca surat yang kutulis, dan sebagian besar dari temanku itu bilang "pakaian berwarna kuning sangat cocok untukmu" ketika mereka membaca tulisanku, dan mereka akan tertawa-tawa. Apakah aku memang sering menggunakan pakaian berwarna kuning?*

Aku samar-samar menyukai perasaan ketika berjalan di sekitar bangunan tua di Barcelona.
oppa lagi jalan-jalan tuh..:)


ketika aku merasa sentimentil dan berjalan di tempat ini, Aku akan berpikir mengenai bangunan-bangunan yang lebih tinggi dan megah dari bangunan tua ini pun, nantinya akan menjadi bangunan tua juga, "Man, aku lahir lebih dahulu dari kakeknya kakekmu"

Perasaan seperti ini sangat menyenangkan.

Aku suka berbicara dengan hatiku, apakah aku begitu? Rasanya seperti aku sedang berjalan dalam sebuah film, rasanya seperti aku sedang berjalan di dunia dongeng.

Mungkin orang-orang yang sudah datang ke mari dan berada di tempat ini juga, juga merasakan momen ini, perasaan seperti mereka sedang berada di dalam mesin waktu dan menjelajah di masa-masa yang berbeda-beda.

Waktu terus bergulir ketika aku memikirkan ide-ide ini. Saat-saat seperti ini, anehnya terasa begitu menarik untukku.


PS : Tentang SIESTA
Di Spanyol, Siesta berarti "tidur siang" yang dimulai dari jam 1 siang.kebanyakan orang-orang Spanyol akan melakukan aktivitas Siesta (tidur siang) ini sampai dengan jam 6 sore, ketika matahari mulai terbenam Hal-hal yang penting, biasanya terjadi setelahnya.
Sinar matahari mediterania, bau laut yang lembut, aroma wine merah, salad buatan koki yang lezat, lukisan Picasso, adegan-adegan di film eropa selatan yang relaxing, sepak bola di jalanan Madrid , legenda-legenda amerika latin yang misterius, lagu-lagu pop prancis, bossa Nova.. Semuanya adalah metode-metode yang nikmat untuk "mendukung" mimpi indah kita tentang Spanyol ketika sedang melakukan Siesta (tidur siang), yang juga merupakan asal muasal ide dari musik Siesta

PS : Tentang pakaian-berwarna-kuning
kayaknya pakaian-berwarna-kuning memiliki arti tertentu yang dimengerti orang korea deh. OMO malah nangkepnya pakaian-kuning itu identik ama pakaian anak TK di korea yang artinya temen-temennya onew nganggep onew itu lucu n simpe-minded. tapi gak tau juga deh arti sesungguhnya, OMO cuman nebak2 -_-"

source: son of the sun (halaman 239-241) 
english trans: minhogoon@livejournal 
Via: forever_shinee 
indo trans : Suika / OMO @OFMI 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar